Tuesday, August 5, 2014

Upaya Peningkatan Kecakapan Interpersonal (Interpersonal Skill) melalui Bimbingan Kelompok Pada Anak Pubertas-Remaja



Upaya Peningkatan Kecakapan Interpersonal (Interpersonal Skill) melalui Bimbingan Kelompok Pada Anak Pubertas-Remaja
Oleh : Ukhty Dewi Purwati
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut negara-negara berkembang untuk bersaing dengan maju. Persaingan global menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Keberadaan sumber daya yang berkulaitas erat sekali dengan optimalisasi kompetensi diri. Kompetensi diri merupakan kemampuan kolektif, emosional, intelektual, spiritual dan social. Peningkatan kompetensi diri akan berpengaruh terhadap pemenangan kompetensi. Dan perbaikan kompetensi ini memunculkan kesadaran akan penting kualitas sumber daya manusia.
Coba kita melihat dalam keseharian pola interaksi anak masa kini, realita saat ini sebagian besar anak remaja masih terlihat mampu mengintepretasikan dirinya dengan baik  saat bersosialosasi dengan sebayanya. Namun ketika berkomunikasi dengan guru terlihat canggung dan kaku. Ketika di dalam kelas, jarang dijumpai siswa yang bersedia menyampaikan pendapat/argument pendapat kepada guru. Mengapa demikian? Apakah anak tidak tahu apa yang ingin disampikan?
Ini bukan karena siswa yang tidak tahu apa yang di inginkan atau disampaikan, akan tetapi mereka tbelu mengetahui bagaimana cara menyampaikan sebuah gagasan atau ide tersebut. Pada saat kerja kelompok yang diusahakan ternyata belum maksimal siswa cenderung memilih gangnya walaupun nanti hasil yang didapat kurang maksimal bahkan tak banyak sebagian anak justru mengandalkan anak yang dianggap mampu. Kondisi seperti ini menunjukkan interaksi yang sangat terbatas antar siswa yang perlu disikapi dan dicarikan solusi treatmentnya.
Secara sederhana, interpersonal skill adalah kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, memulai ataupun mempertahankan suatu hubungan yang positif dalam interaksi social. Karakteristik pribadi yang demikian sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang harmonis, sikap empati dan penuh perhatian. Ini menunjukkan kecakapan personal seseorang untuk menjalin hubungan dengan sesama, baik itu di keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas. Melihat karakteristik jiwa anak usia remaja maka solusi atau treatment yang dilakukan harus sesuai dengan fase perkembangan remaja. Salah satu intervensi untuk memberikan treatment tersebut adalah melalui layanan bimbingan konseling, yaitu bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok diberikan dengan tujuan untuk mencegah kesulitan-kesulitan maupun untuk mengatasi persoalan persoalan pribadi yang dihadapi anak.
Why Treatment Bimbingan Kelompok? Karena dalam layanan bimbingan dan konseling ini memungkinkan sejumlah anak secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari pembimbing dan atau membahas bersama-sama topik tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan perkembangan diri dalam kehidupan sehari hari baik sebagai individu maupun social sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam bimbingan kelompok dapat dilakukan game arau permainan. Permainan ini merupakan sutau aktivitas di mana tedapat peniruan alam nyata ke dalam kegiatan yang lebih sederhana, tetapi hampir serupa. Hal ini bertujuan dapat mengoptimalkan upaua peningkatan personal skill dari jiwa anak. Disamping itu ada diskusi kelompok yang merupakan suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan dapat kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman guna memecahkan masalah. Sehingga personal skill anak terbangun melalui kemandirian dalam menyampaikan pendapat kepada teman sebaya juga pemimbing.  Waalahu a’lam.

No comments:

Post a Comment