Sunday, September 28, 2014

Menghafal Nama-Nama surat dalam Al-Quran



Menghafal Nama-Nama surat dalam Al-Quran
Oleh : Dewi Purwati

Alhamdulillah ada sedikit oleh-oleh nih ^_^ untuk ayah dan calon ayah plus bunda juga calon bunda kelak yang bisa disharingkan. Alhamdulillah,, Beberapa hari yang lalu masih diberi kesempatan oleh Allah menambah ilmu pengetahuan di kota Yogyakarta. ^_^
Umumnya setiap muslim dan muslimat tentu mengetahui berapa juz dan surat dalam Al-Qur’an. Bahkan dari diri kita pribadi amat sangat mencintai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sebagai pedoman hidup yang dipegang teguh tentu ada cita-cita dalam setiap muslim/muslimat untuk menghafalkannya. Terlebih-lebih pula mampu memaknanya.
Sudah sangat semangat menghafalkan Al-Qur’an, Namun tiba-tiba lupa sampai surat mana ayat berapa,, bahkan ada juga dari sebagian muslim/muslimat yang belum hafal sama sekali apa saja nama-nama surat secara runtut yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Nah, lalu bagaimana cara mengajarkan nama-nama surat dalam Al-Qur’an? Sebagai calon ayah dan bunda kita wajib mengenalkan pada buah hati kita kelak Kalamullah ini ^_^
Sebab rang tua adalah faktor internal yang mempengaruhi psikologi perkembangan anak maupun psikologi agamanya. Kualitas pendidik (orang tua) yang baik akan sangat mempengaruhi kualitas anak, dimana apabila kualitas orang tua tersebuat baik tentu melahirkan buah hati yang terdidik dengan baik pula dan sebaliknya. Untuk itu cara yang mudah mengenalkan Al-Qur’an terlebih dahulu menghafalkan nama surat-suratnya kemudian menghafalkannya. Biasanya anak-anak senang dengan metode dongeng atau cerita. Cobalah baca cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang berhuruf besar. Kata- kata tersebut adalah nama-nama surat dalam Al Qur’an. Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut.Maka akan kita dapatkan nama surat
dan nomor urutnya.


Cerita I ; (Surah 1 – 10)

Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK. Kemudian paman menuju TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG. Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS.

NO.KRONOLOGI CERITA

1.AL-FATIHAH
2.SAPI BETINA – AL-BAQOROH
3.KELUARGA IMRAN – ALI IMRON
4.AN NISA
5.HIDANGAN – AL MAIDAH
6.BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7.TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI – AL A’ ROF
8.HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9.TAUBAT – AT TAUBAH
10.YUNUS

Cerita II; (Surah 11 – 20)

HUD dan YUSUF melihat PETIR.Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR. Ia mencari LEBAH, untuk kemudian memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA untuk menemui MARYAM dan TOHA.

NO.KRONOLOGI CERITA

11.HUD
12.YUSUF
13.PETIR – AR RA’D
14.IBRAHIM
15.PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16.LEBAH – AN NAHL
17.PERJALANAN MALAM – AL ISRO
18.GUA – AL KAHFI
19.MARYAM
20.TOHA

Cerita III ; (Surah 21 – 30)

PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN. Mereka seperti CAHAYA. Inilah yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL. Sementara itu, PARA PENYAIR bercerita tentang SEMUT.
Cerita itu terangkum dalam buku KISAH –KISAH. Dalam buku itu juga diceritakan tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.

NO.KRONOLOGI CERITA

21.PARA NABI – AL ANBIYA
22.HAJI – AL HAJJ
23.ORANG – ORANG BERIMAN-AL
MU’MINUN
24.CAHAYA – AN NUR
25.PEMBEDA ANTARA YANG BENAR
DAN BATHIL – AL FURQON
26.PARA PENYAIR – ASY SYU ‘ARO
27.SEMUT-AN NAML
28.KISAH2 – AL QOSHOSH
29.LABA-LABA – AL ‘ANKABUT
30.BANGSA ROMAWI – AR RUM

Cerita IV ; (Surah 31 – 40)

LUKMAN tidak berSUJUD di kaum yang terkena AHZAB dan tidak juga kepada kaum SABA’. Sementara itu FATHIR dan YASIN berdiri bersama orang YANG BERSHAF-SHAF dan membentuk huruf SHOD. Mereka teramasuk ROMBONGAN – ROMBONGAN yang memohon ampunan kepada YANG MAHA PENGAMPUN.

NO.KRONOLOGI CERITA

31.LUKMAN – LUQMAN
32.SUJUD – AS SAJDAH
33.AL AHZAB
34.SABA’
35.FATHIR
36.YASIN
37.YANG BERSHAF2– ASH
SHOOFFAT
38 SHOD
39.ROMBONGAN-ROMBONGAN – AZ
ZUMAR
40.YANG MAHA PENGAMPUN –
GHOFIR

Cerita V; (Surah 41 – 50)

YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah tentang PERHIASAN. Bukan tentang KABUT. Sementara itu banyak orang YANG BERLUTUT di BUKIT-BUKIT PASIR. Saat itulah MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN. Hal ini ditandai dengan KAMAR-KAMAR bertuliskan huruf QOF.

NO.KRONOLOGI CERITA

41.YANG DIJELASKAN – FUSHSHILAT
42.MUSYAWARAH – ASY SYURA
43.PERHIASAN – AZ ZUKHRUF
44.KABUT – AD DUKHAN
45.YANG BERLUTUT – AL JATSIYAH
46.BUKIT2 PASIR – AL AHQOF
47.MUHAMMAD – MUHAMMAD
48.KEMENANGAN – AL FATH
49.KAMAR2– AL HUJURAT
50.QOF

Cerita VI ; (Surah 51 – 60)

ANGIN YANG MENERBANGKAN
membawa awan ke bukit THURSINA.Ini terjadi saat BINTANG dan BULAN bersinar. Sementara itu pak RAHMAN sedang berceramah tentang HARI KIAMAT. Dimana BESI hancur, WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, dan banyak PEREMPUAN YANG DIUJI.

NO.KRONOLOGI CERITA

51.ANGIN YANG MENERBANGKAN –
ADZ DZARIYAT
52.THURSINA – ATH THUR
53.BINTANG – AN NAJM
54.BULAN – AL QOMAR
55.AR RAHMAN
56.HARI KIAMAT – AL WAQI ‘AH
57.BESI – AL HADID
58.WANITA YANG MENGAJUKAN
GUGATAN – AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN – AL HASYR
60.PEREMPUAN YANG DIUJI – AL
MUMTAHANAH

Cerita VII ; (Surah 61 – 70)

BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK. Demikian juga pada HARI DITAMPAKAN KESALAHAN -KESALAHAN. Ketika aku di-TALAK, aku MENGHARAMKAN dia untuk masuk rumah ini. KERAJAAN yang indah, PENA yang mahal, pada HARI KIAMAT tidak lagi berharga. Disinilah TEMPAT-TEMPAT NAIK bagi amal sholih.

NO.KRONOLOGI CERITA

61.BARISAN – ASH SHOF
62.HARI JUM’AT – AL JUMU’AH
63.ORANG-ORANG MUNAFIK – AL
MUNAFIQUN
64.HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-
KESALAHAN – AL TAGHOBUN
65.TALAK – ATH THOLAQ
66.MENGHARAMKAN – AT TAHRIM
67.KERAJAAN – AL MULK
68.PENA – AL QOLAM
69.HARI KIAMAT – AL HAAQQAH
70.TEMPAT2 NAIK – AL MA
‘ARIJ

Cerita VIII ; (Surah 71 – 80)

NUH diganggu JIN disaat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas. Ia tidak menyadari datangnya KIAMAT. Sementara itu, ketika MANUSIA bertemu dengan MALAIKAT YANG
DIUTUS
untuk menyampaikan BERITA BESAR tentang kematian, MALAIKAT- MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa sedang melihat IA BERMUKA MASAM.

NO.KRONOLOGI CERITA

71.NUH – NUH
72.JIN – AL JINN
73.ORANG YANG BERSELIMUT – AL
MUZAMMIL
74.ORANG YANG BERKEMUL – AL
MUDATSTSIR
75.KIAMAT – AL QIYAMAH
76.MANUSIA – AL INSAN
77.MALAIKAT YANG DIUTUS – AL
MURSALAT
78.BERITA BESAR – AN NABA’
79.MALAIKAT2 YANG
MENCABUT – AN NAZI ‘AT
80.IA BERMUKA MASAM – ‘ABASA

Cerita IX ; (Surah 81 – 90)

Ombak MENGGULUNG, bumi TERBELAH, ORANG-ORANG YANG
CURANG
pun ikut TERBELAH. Mereka
seperti GUGUSAN BINTANG YANG DATANG DI MALAM HARI. Mereka berada di tempat YANG PALING TINGGI. Pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

NO.KRONOLOGI CERITA

81.MENGGULUNG – AT TAKWIR
82.TERBELAH – AL INFITHOR
83.ORANG-ORANG YANG CURANG –
AL MUTHOFFIFIN
84.TERBELAH – AL INSYIQOQ
85.GUGUSAN BINTANG – AL BURUJ
86.YANG DATANG DI MALAM HARI – ATH THORIQ
87.YANG PALING TINGGI – AL A ‘LA
88.HARI PEMBALASAN – AL GHOSYIYAH
89.FAJAR – AL FAJR
90.NEGERI – AL BALAD

Cerita X; (Surah 91 – 100)

MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba. Dan ketika WAKTU DHUHA, Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN. Sementara itu manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tidak mempunyai KEMULIAAN sedikit pun. Ini adalah BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN di dunia. Hingga KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pun mati.

NO.KRONOLOGI CERITA

91.MATAHARI – ASY SYAMS
92.MALAM – AL LAIL
93.WAKTU DHUHA – ADH DHUHA
94.MELAPANGKAN – AL INSYIROH
95.BUAH TIN – AT TIN
96.SEGUMPAL DARAH – AL ‘ALAQ
97.KEMULIAAN – AL QODR
98.BUKTI – AL BAYYINAH
99.KEGONCANGAN – AZ ZALZALAH
100.KUDA PERANG YANG BERLARI
KENCANG – AL`ADIYAT

Cerita XI ; (Surah 101 – 110)

HARI KIAMAT, hari dimana manusia
tidak bisa lagi BERMEGAH-MEGAHAN.
Pada MASA itulah si PENGUMPAT mati diinjak-injak GAJAH. Sementara itu SUKU QURAISY bertengkar dengan
pak MA’UN di tepi telaga KAUTSAR. Saat itu ORANG-ORANG KAFIR tidak mendapatkan PERTOLONGAN.

NO.KRONOLOGI CERITA

101.HARI KIAMAT– AL QORI ‘AH
102.BERMEGAH-MEGAHAN – AT
TAKATSUR
103.MASA – AL ‘ASHR
104.PENGUMPAT – AL HUMAZAH
105.GAJAH – AL FI-L
106.SUKU QURAISY – QURAISY
107.MA’UN – AL MA ‘UN
108.KAUTSAR – AL KAUTSAR
109.ORANG-ORANG KAFIR – AL KAFIRUN
110.PERTOLONGAN – AN NASHR

Cerita XII (Surah 111-114)

Insya Allah 4 surat terakhir ini semua
dari kita sudah menghafalnya. ^_^

NO.SURAT

111.AL LAHAB
112.AL IKHLASH
113.AL FALAQ
114.AN NAAS
Wallahu alam. Semoga bermanfaat ^_^

Friday, September 19, 2014

Tuna Sathak Bathi Sanak



Jejak Rekam Kesuksesan Wirausaha Warung Makan JFC
Oleh : Dewi Purwati

Pengertian Entrepreuneur
Menurut Kamus Besar Indonesia Berwirausaha berasal dari kata serapan bahasa inggris (entrepreneurship) atau wirausaha yaitu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.  Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Menurut Drs Joko Untoro dalam bukunya yang berjudul Kewirausahaan menjabarkan bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan suatu upaya-upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang atas dasar kemampuan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Berwirausaha dalam pengertian diatas artinya memiliki adanya suatu keberanian terlebih dahulu dalam melakukan suatu usaha. Modal keberanian ini menjadi tolak ukur kita konsekuensi dengan apa yang kita jalani. Dengan keberanian timbullah totalitas melakukan usaha sungguh-sungguh. Keberanian tidak takut gagal akan laba dan rugi dalam beusaha guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang. Akan tetapi semua usaha tersebut berdasarkan pada kemampuan individu dengan cara memanfaatkan segala pikiran, tenaga, harta, dan lain-lain yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan juga untuk orang lain.
Menurut Pak Joko salah satu pemilik warung makan JFC. Berwirausaha adalah usaha kanggo nyiptake samubarang sing anyar lan beda ngguna kanggo awak dhewe lan wong liya guna ngebaki kebutuhan urip
Dalam terjemahkan bahasa Indonesia adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain dalam memenuhi kebutuhan kebtuhan hidup.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan. Kemampuan ini merupakan suatu kelebihan yang patut kita syukuri. Dengan kemampuan kita dapat melakukan sesuatu. Apapun sesuatu yang diinginkan akan mudah tercipta dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan kemampuan pula kita dapat berusaha memenuhi kebutuhan-kebutahan hidup. Yang mana terus menambah seakan tidak pernah habis. Untuk itu kemampuan tersebut penting diarahkan kedalam sisi positif yang mana kemampuan tersebut mampu bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan kita. Disamping memenuhi kebutuhan pribadi juga memberikan manfaat kepada orang lain melalui kemampuan tersebut.
Kemampuan rahasia yang dimiliki oleh pak Joko terletak pada jemari-jemari tangannya yang mengolah racikan resep-resep makanan yang banyak digandrungi penikmat mahasiswa. Makanan yang lengkap dengan menu-menu handal ini siap memanjakan perut para penikmat.

Profil Pak Joko JFC
Beliau kelahiran asli Yogyakarta tulen, yang beralamat rumah di Sapen Gk 1 Rt 025 Rw 08 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta. Usia beliau 40 tahun dan sudah menikah. Berawal dari pernikahan dengan isrtinya inilah usaha warung makan JFC dibangun dan dirintis dengan penuh perjuangan demi memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup yang tak pernah habis.

Jejak Rekam Warung makan JFC.
Awal warung makan ini hanya satu gerobak. Berawal dari satu gerobak inilah pak Joko mengawali usaha menjual ayam friend chiken. Ayam friend chiken adalah ayam potong yang dibalut dengan tepung lalu kemudian digoreng garing sehingga renyak diluar lumat, empuk, garing, kremes saat digigit. Tak salah jika usaha pak Joko ini mendapat sebutan ayam goreng renyak enak yang elit, gempar, tenar di kala tahun 2000 saat KFC datang mewarnai lidah para penjajan makanan. Sehingga akibat rasanya melebihi KFC orang-orang kemudian memanggil warung pak Joko dengan sebutan JFC yang artinya adalah “Joko Friend Chiken”. Dari sinilah sebutan itu mulai dikenal oleh para penikmat dan pecandu ckiken kremes ala pak Joko.
Berangkat dari berwirausaha fried chiken yang sederhana, usaha pak Joko dalam membangun dunia usaha di bidang kuliner ini sangat berkembang pesat. Seakan setiap orang yang mampir ke warung tersebut tak pernah sepi. Mulailah pak Joko berinovasi.
Friend Chiken adalah istilah makanan yang serupa dengan Kenthuki, yang mana dikonsumsi biasa dengan saos. Namun berbeda halnya dengan Friend Chiken ala Pak Joko tersebut, Friend Chiken ini tidak dibalut saos biasa namun balado pedas huhah, sehingga terlihat bagaikan roket cabai yang siap menggoyang lidah. Friend Chiken ini sangat cocok bagi orang yang cinta akan makanan super pedas dan hot.
Inovasi ini tak berhenti disini, selain menjual friend chiken pak Joko juga menjual “ayam panggang endes”. Pembaca tentu penasaran bila mendengar kata tersebut, lalu kemudian bertanya maknanya. Endes ialah labeling yang diberikan dari para pecinta ayam panggangnya pak Joko yang memiliki arti ”Enak tur Pedes”. Karena ayam panggang pak Joko tersebut benar-benar memanjakan lidah. Rasanya meresap sampai ketulang-tulangnya, daging ayam yang empuk, gurih, teksturnya lembut, pokoknya endes.

Kiat-kiat sukses Pak Joko
Menurut pak Joko sesuai dengan pepatah orang jawa 'Tuna Satak Bathi Sanak'. Wong dagang iku rugi satus ora popo asal untung enthuk sedulur akeh.
Setelah pernyataan tersebut. Penulis mulai mencari makna dari pepatah jawa tersebut. “Tuna Satak Bathi Sanak”. Secara harfiah makna tersebut adalah Rugi Seratus  (Bahasa Kawi. Satak = Seratus) Beruntung (dapat) saudara. Maksudnya, rugi uang seratus tidak apa-apa asalkan beruntung mendapat saudara.
Dengan Pepatah ini, Pak Joko menunjukkan pandangan hidup yang khas dalam berwirausaha. Sekalipun tujuan utama berwirausaha adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, namun yang lebih utama di atas keuntungan itu adalah paseduluran atau persaudaraan. Bagi sebagian orang, pepatah 'Tuna Satak Bathi Sanak' sering digunakan sebagai lips service alias basa-basi dalam berniaga terutama untuk mencari pelanggan. Jika pedagang etnis Tionghoa memiliki prinsip 'pembeli adalah raja", maka pedagang Jawa dengan pepatah 'tuna satak bathi sanak' memiliki prinsip 'pembeli adalah saudara' di mana dengan prinsip itu pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman dalam membeli karena tidak akan dirugikan oleh saudara sendiri. Sementara bagi sebagian yang lain, pepatah 'Tuna Satak Bathi Sanak" benar-benar dimaknai  bahwa mendapat saudara atau teman  sebagai pilihan utama daripada sekadar memperoleh keuntungan material berupa uang.
          Akibat pepatah  “Tuna Satak Bathi Sanak”, dalam kegiatan berdagang ditandai ciri memberi tambahan (imbuh) kepada pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Tidak jarang, pembeli yang uangnya kurang dipersilahkan membawa dulu barang dagangan yang dibeli dengan kekurangan dibayar belakangan. Yang paling sering terjadi, konsumen seringkali membeli barang dengan cara menghutang (ngebon utawi ngutang). Cara pedagang Jawa yang memegang pepatah 'Tuna Satak Bathi Sanal' ini, berbeda sekali dengan sistem perdagangan global yang tidak manusiawi. Pepatah “Tuna Satak Bathi Sanak ini” juga menjadikan suasana pedagang terasa akrab kepada pelanggannya.

bersambung..... ^_^

ASAL USUL AD-DAJJAL

ASAL USUL AD-DAJJAL

 
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?” Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?”
Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”
Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.” Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.”
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Wallahu A’lam.

Sumber : wordpressasalusulad-dajjal.com

Sunday, September 7, 2014

Karakter Anak Tergantung Pada Orang Tuanya

Karakter Anak Tergantung Pada Orang Tuanya ^_^
Oleh : Dewi Purwati


Setiba di Yogyakarta tak terasa lima hari telah berlalu, lagi lagi serentetan kasus yang muncul pada orangtua akhir-akhir ini adalah kenakalan anak. Tak sedikit orang tua yang mengeluh karakter anaknya, salah satunya pelanggan jus Delima depan Kopma UIN Yogyakarta tempo hari.
Kok bisa ya anak saya seperti ini? Kewalahan.

Yuk brhenti.. jangan salahkan anak, Sudahkah ayah bunda evaluasi diri sendiri atas pernyatan tersebut?
Meskipun memang belum sepenuhnya menjadi seorang ibu, saya belajar dari kasus yang terjadi. Saya memang belum mengalami susah senang, duka sukanya mengasuh buah hati sendiri, namun setidaknya bekal secara langsung mempelajari psikologi perkembangan anak yang didukung dengan pengalaman mengabdikan diri kepada suatu lembaga pendidikan psesantren yang kebetulan diamanahi memegang peran serta tugas sebagai pengasuhan. Dimana peran ini memposisikan diri kita menjadi seorang ibu bagi anak-anak didik. Tugas seorang pengasuhan ialah mengayomi anak-anak sekaligus mendidik anak-anak didalam lembaga, barang tentu tugas ini menjadi amat special sebab diburuhkan totalitas dalam bertangggung jawab saat anak tiba-tiba memiliki masalah seperti lemah membangkitkan interpersonal diri, sulit berinteraksi, perizinan, tidak betah, minta pulang dll.

Karakter yang tumbuh dalam diri mereka biasanya tertanam dari orang tua. Inipun yang sedang damati pada anak-anak tersebut, Bahwa saat secara tidak langsung menjadi bagian dari wali mereka, karakter yang kita miliki akan berpengaruh pada anak-anak tersebut. Mereka dengan cepat merangsang apa yang kita lakukan sebagai perwujudan tingkah imitatif atau mencontoh. Seperti contoh sederhananya adalah keberhasilan pengasuhan yang memancing anak-anak didik untuk membawa buku setiap saat. Kami menstimulus mereka dengan metode uswatun hasanah. Uswatun hasanah ini ialah memulai terlebih dahulu memberikan contoh yang baik yakni membawa buku bacaan disetiap kesempatan. Sehingga karakter dari diri kuat sebagai contoh, saat karakter itu melekat pada pemberi teladan tanpa instruksipun anak-anak didik mengikuti. Akhirnya mereka terpengaruh akan rajin membawa buku bacaan setiap saat. Banyak hal yang dapat disharingkan ayah bunda bukanlah telah merasa sudah berpengalaman atau tidak, tentu bukan bahkan dikatakan demikian belum terlampau layak, ayah bunda saat ini tentu lebih sangat berpengalaman. yuk alangkah baiknya saling berbagi dan sharing sehingga pengetahuan kita menambah dan membuka wawasan cara berfikir kita dalam mendidik anak.
Ayah, Ibu, sesungguhnya anak itu ibaratkan kertas putih, tanpa noda, tiada berbecak. Seputih salju semurni embun yang menetes di fajar pagi. Orang tua, saudara, kerabat dan lingkungan tempat tinggal laksana pensil beraneka warna yang siap memulas. Nah…Goresan merah, kuning atau hijau kapanpun bisa terlukis. Bahkan tanpa diminta dan diharap. Warna warna pensil itulah ibarat bermacam karakter anak yang segera terlukis. Tergantung sang pemilik warna yang menentukan warna karakter anak.
Anak tidak mungkin memiliki karakter suka memaki, kecuali jika orang tuanya adalah seorang pencela. Anak tidak mungkin memiliki kegemaran tawuran, keculai jika kedua orang tuanya bertengkar hampir setiap hari. Anak tidak mungkin merasa rendah diri, kecuali jika cemoohan sering didapat. Sebenarnya semua anak bisa dididik, kecuali karena orang tua gagal mendidik. Sebenarnya semua anak pandai, kecuali karena orang tua gagal mengajar. Sebenarnya semua anak jujur, kecuali karena orang tua gemar berbohong. Tiada anak terlahir dengan kepercayaan diri, melainkan karena orang tua gemar motivasi. Tiada anak terlahir dengan kedamaian, melainkan karena orang tua mencontohkan toleransi. Tiada anak terlahir dengan penuh atensi, melainkan karena orang tua suka memuji. Nah jika kita pribadi menyadari ada sifat kurang baik dalam diri kita, sebisa mungkin jangan kita perlihatkan secara visual kepada anak. Terkadang drama juga perlu dilakukan untuk memberikan uswatun khasanah yang baik. Misalnya bunda adalah seorang yang sensitive, setiap detik bawaannya ingin marah. Barang berantakan sedikit memicu emosi. Sedikit apapun yang tidak sesuai dengan keiinginan seakan ingin meledak bagai bom tentara tentara penjajah. Benar jika buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya perwatakan anak mengikuti orang tuanya. Namun bukan demikian yang dengan karakter yang dimaksydkan tersebut orang tua mampu bersikap lebih elegant dan memberikan contoh baik agar mampu mempengaruhi karakter buah hati.
Ayah, ibu….
Anak anak kita adalah buah cinta yang selayaknya tumbuh berkembang dengan cinta dan kasih sayang. Harus benar benar kita perhatiakan fase-fase yang tepat dalam memndidiknya. Kapan kita harus tegas, displin tapi penuh kasih sayang, sehingga anak kelak belajar mencontoh cara ayah dan ibunya dalam mendidik anak-anaknya kelak. Waallahu alam
Semoga semua calon ayah dan calon ibu kelak mendidik buah hatinya dengan penuh rasa cinta ^_^