Sunday, April 5, 2015

Mendidik Tidak Bisa Mendadak

Mendidik Tidak Bisa Mendadak ^_^
Oleh : Dewi Purwati

Praaaang…..!  Sebuah gelas meluncur dari tangan anak ke lantai dan dalam sekejap pecah berkeping-keping.
Sejenak  anak akan tertuntuk dengan wajah ketakukan dan tidak berani memandang wajah bundanya?
Pernahkan teman-teman mengalami hal yang seperti saya ilustrasikan?
Jawabannya adalah:
Benar..tentu saya pernah mengalami hal tersebut dan saya yakin setiap anak pernah mengalaminya. Pengalaman yang sempat saya tulis di edukasi kompasiana Minggu, 5 April 2015 (http://edukasi.kompasiana.com/2015/04/05/mendidik-tidak-bisa-mendadak-735523.html)
Saat itu saya masih kelas 2 SD mungkin,,masih ingat sekali ketika tidak sengaja memecahkan gelas hiasan dirumah. Entahlah atas dasar keinginan apa aku ingin mengambil kunci dari lemari umi untuk membuka lemari hiasan yang berisi gelas hias itu. Imajinasiku saat itu hanya ingin bermain pasar-pasaran ^_^ pasar-pasaran adalah sebuatan permaianan tradisional untuk perempuan kecil usia dini bagi Orang Jawa. Biasanya permaianan ini berisi aktivitas masak-masakan, memainkan peran (role play) seperti menjadi sosok orang dewasa.
Kembali dengan gelas hias tersebut, aekhirnya aku berhasil mengmbil kuncinya. Setelah kunci tersebut berada ditanganku, dengan segera aku menuju lemari hias. Di depan lemari hias aku sudah memandang berbinar mainan yang aku angankan…hehe. Setelah mencoba memilih satu kunci untuk membuka lemari. Ternyata kunci pertama adalah kunci yang tepat. Senang bukan kepayang saat itu rasanya. Akupun membuka pintu lemari dan mengeluarkan gelas itu dari lemari. Dalam hati aku bergumam "asyiiik...umi sedang mencuci baju...yeyeye bisa maianan pasar-pasaran dengan gelas ini,,," Begitu ilustrasi hati saya saat itu ^_^
Setelah berhasil mengambil dan terpenuhi rasa penasaran bermain gelas itu…tiba-tiba gelas hias tersebut jatuh saat aku berlari-lari membawanya. Praaaaaang……! Sebuah gelas cantik yang kupegang jatuh ;(  aku takut….aku diam seketika. Umi yang mendengar suara pecahkan itu datang ke depan pintu.
Aku sangat takut ,,, aku tidak berani memandang umi saat itu. Rasanya kali ini pasti umi akan menjewerku, aku akan dipukul. Karena kali ini aku benar-benar nakal dan berani mengambil gelas hias itu tanpa izin ummi. Padahal gelas itu mahal. Rasanya aku ingin menangis, meskipun umi belum berkata-kata apapun.
Saat mulai meneteskan air mata sambil menunduk. Umi berkata : oh…pecah ya ….. Umi boleh membersihkan pecahannya?
Seketika aku senang dan berbinar-binar umi tidak marah tanpa menyuruhku untuk membersihkan pecahannya.
Setelah aku dewasa aku mulai mengerti dan mengambil pelajaran, ungkapan bahasa itu adalah cara yang terbaik dalam mendidik anak.
Saat kita kelak memiliki putra atau putri, tentu pengalaman yang saya alami mungkin bisa saja terjadi. Akan lebih baik seharusnya umi saat itu mengajakku untuk membersihkan pecahan-pecahan gelasnya. Namun saat itu umi tidak mengajakku untuk membersihkan pecahnya.
Sebab alasannya sangat sederhana, yakni mengajak merefleksikan diri atas kejadian tersebut. Dan mengajak diskusi saat ia merasa menunduk dan bersalah. Bukan dengan menyalahkan tetapi dapat membantu dengan kalimat diskusi: yang pertama, pastikan anak menggunkan sandal jepit terlebih dahulu sebelum diajak bersama-sama membersihkan, perintah anak untuk mengambil pecahan gelas yang tidak tajam bersama ibu sambil mengajak diskusi sang anak :“Nah….menurut adik, pelajaran apa yang dapat diambil dari pecahnya gelas tadi?”
Jika anak belum punya ide, mungkin kita bisa membantu  dengan menginspirasi. Misalnya dengan bertanya: ”Tangan adik basah nggih waktu memegang gelas” (“Apakah tangan adik basah ya saat memegang gelas?” ) atau kalimat lainnya. Tentu anak akan menjawab dan luluh dengan pertanyaan diskusi seperti ini. Atau bisa seperti ini : Sudah, bunda tidak marah .… adik sudah bagus mau membereskan, hanya lain kali harus sedikit hati-hati ya bagaimana setuju ? ”. Buat anak untuk  mengikat dengan persetujuan ^_^. Tentu anak akan menjawab : “Setuju ummi “
Jangan lupa peluk dan ingatkan anak setelah itu. Sangat tidak dianjurkan untuk menyampaikan kata-kata yang kasar seperti “Makanya kalau pegang gelas hati-hati doooong!!!! Atau “Makanya….hati hati dong ! ataupun berkata seperti ini. “Kok bisa pecah siiii… mau dijewer!”
Memang tidak mudah tapi mendidik tidak bisa mendadak. Sudah saatnya merubah pola asuh yang lebih baik. Dan yang perlu harus kita ketahui sebagai manusia yang dewasa adalah bahwa kejadian seperti gelas pecah, merupakan kejadian yang tidak sengaja meskipun anak nakal. Sehingga tidak ada niatan sedikit pun dari anak untuk melakukannya apalagi untuk memecahannya. Bahkan mungkin bisa jadi seperti kasus saya, karena saya kagum ingin bermain dan memengan gelas hias tadi. Tentu itu adalah perasaan naluriah anak yakni senang dengan segala sesuatu yang menarik.
Beberapa catatan bunda yang perlu diingat kembali setelah kejadian itu berlangsung adalah ^_^
  • Berikan pelukan  ^_^ ingat pelukan yang terhangat dan ciuman sayang kepada anak, sambil mengungkapkan kalimat-kalimat positif. Yakinlah bunda…buah hatimu tidak berniat melakukan hal itu
  • Tidak perlu mengungkit-ungkit kejadian tersebut di masa yang akan datang. Kalaupun itu terulang kembali, lakukan penanganan dengan cara yang sama. Ingat tidak dengan marah-marah dan sewot ^_^ Bukankah seorang penari piring membutuhkan banyak sekali latihan supaya piring-piring yang dibawa tidak jatuh bunda?
  • Ketika orang tua lebih memilih menolong dibanding mengomel, kelak anak akan menemui permasalahan dlam hidupnya, dia akan lebih memilih mencari solusi dibanding mengeluh atau marah-marah. Ingat nggih, Mendidik itu tidak bisa mendadak ^_^

Saturday, April 4, 2015

Jelang UTS UIN Sunan Kalijaga


Jelang UTS di UIN Sunan Kalijaga
Oleh : Dewi Purwati

Menjelang Ujian Tengah Semester setiap tahunnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat kita jumpai keunikan disetiap sudut kampus Universitas yang berbasis keislaman ini. Nampak terlihat mahasiswa ataupun mahasiswi sedang berkumpul asyik berdiskusi, bertukar pengetahuan, membahas materi-materi lewat diskusi hangat dan santai hingga menjelang malam. Seakan akan serambi-serambi teras Fakultas padat dan sesak oleh mahasiswa yang haus ilmu ini. Tak ketinggalan saya serta rekan-rekan bki memiliki rutinitas yang sama berkumpul entah itu hanya untuk membaca atau berdiskusi kecil sharing tentang mata kuliah dan ilmu pengetahuan yang lain. Tentu tidak afdhol bila saya tidak menyebut tempat favorit tersebut, tempat paling nyaman untuk membaca atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-teman tersebut ialah Perpustakan UIN Sunan Kalijaga.
Selain tempat yang nyaman. Pemandangan yang bisa kita amati ialah kegiatan mahasiswa membaca buku di dalam perpustakaan UIN Sunan Kalijaga meningkat drastis. Seakan akan membuat diri menggebu-gebu tak ingin kalah untuk giat membaca. Bagaimana tidak hal ini terlihat dari penuhnya seluruh kursi-kursi dari lantai dasar hingga lantai 4 (empat) perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Dihari-hari biasa saja perpustakaan UIN ramai dikunjungi mahasiswa. Tak heran bila telah memasuki waktu ujian seperti ini perpustakaan makin meningkat berubah layaknya supermarket yang sesak dan ramai. Setiap mahasiswa sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Ada yang mencari buku, membaca, merensensi jurnal, mengerjakan deadline skripsi, tesis, seminar, diskusi, dll.
Satu pelajaran berharga yakni “Semangat” itu tidak dicari namun harus terus diciptakan, harus terus dibangun denga keistiqamahan. Semangat dan sukses kawan-kawan BKI 2013 semoga ujian kali ini nilai yang diperoleh semakin maksimal dan memuaskan. Jangan lupa minta doa kepada orang tua agar dimudahkan dan dilancarkan ujiannya. ^_^
“Sesungguhnya dibawah doa orang tualah keberhasilan anak tercapai”

Yelling Pramuka Pondok Pesantren Al-Iman Modern Wonogiri



Assalamuaialikum ya salam
Assalamualiakum ya salam..
jumpa liagi dengan iman,,, iman pitri yg caem,,em,,em,,ah,,
caem,,,em,,em,,ah 2x

Tatap matanya seperti mata
Elang tegak tubuhnya kuat beiman
Langkah kaiinya tegakkan nama iman menjunjung tinggi pondok kita al-iman
ye ye ye ya ya ya al iman...ponorogo... 2x

Mambo....mambo...bayangkara iman duwe
amboeda amboedo 2x reva.reva manao...
2x

heee we are member of al-iman,,,2x
rurururururruru azuba he 2x
al -imane putrie funcky'eee2x
1 2 3 4

he we are respector...
kami adalah recpextor
kami datang dengan cinta ....
tebarkan senyum pesona2x
a..a...a...a...

nobody ,,,nobaody but scout...
nobody ,,,nobady but scout,,,
itba'na kasyafah hayya kasyafah,,
nobody ,, nobody ....
nobody,,, but scout 2x
zumala keya...ke kanan
zumala keya....ke kiri
zumala keya....sssttttttttt

zumala keya eya e.....4x
syalalala...uk....uk...
syalalala...uk...uk....
syalalala..........
in antum tafrokunna itbauni..tepuk dada
in antum tafrohunna itbauni..tepuk tangan
in antum tafrohunna lau laa antum farihtum
in antum tafrohuna jamaatan
somebody every body must to be angle
some body angle every body angle
do you my angle?
i love you angle
everithing must
you must believe...baby...2x

wen jannahe karahe
wen jannawa karaha
nohooko shiqolara
ayyu sina ghorib wa lakin nahnu tob'an laa yubalaa 2x
tet..teret..teret..ahaha..teret..tere.ahaha..tret teret...
salam gabungan
zumba..zumba zumba..
oweoooooo.....ush

Kemesraan Nabi bersama Aisyah

Pernah mendengar kisah ini ? kisah romantis nabi dengan Aisyah. Ya… kisah dimana pada suatu hari Baginda Rasullulah saw pulang dari perjalanan jihad, beliau pulang diiringi oleh para sahabat. Nampak di depan pintu gerbang kota madinah aisyah, isteri beliau, Sudah menunggu kedatangan beliau,… rasa rindu kepada Rasulullah saw sudah sangat terasa. Akhirnya, Rasulullah saw.tiba di kota madinah. Aisyah dengan suka cita menyambut kedatangan suami tercinta. Setibanya  Rasulullah saw.di rumah dan beristirahat melepas lelah, aisyah sibuk sibuk membuakan minum untuk sang suami. Lalu, minuman itu di sungguhkan kepada Rosulullah saw. beliau meminumnya dengan perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut.
Tiba-tiba aisyah berkata ”ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku, tapi mengapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Rasullulah diam, dan hendak melanjutkan meminum habis air di gelas itu.
Aisyah bertanya lagi. ”ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepada ku, tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Akhirnya, Rasulullah saw memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu. Aisyah meminum air itu dan iya langsung kagetdan memuntahkan air itu.ternyata air itu terasa asin bukan manis.aisyah baru sadar bahwa air minum yang di buatnya tercampur dengan garam,bukan gula. Aisyah langsung meminta maaf kepada Rasulullah.
itulah kemuliaan akhlak Rasulullah saw. beliau memaklumi kesalahan yang di lakukan istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah saw memberikan teladan bahwa akhlak yang mulia bisa di mulai dari lingkungan terdekat. Sebuah hadis menyatakan, ”orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya”.(
HR.TIRMIZI)
Hal yang dapat aku pelajari: Rasulullah melihat Aisyah minum dari sebuah gelas, Beliau pun berusaha untuk minum dari sisi gelas yang sama. Romantis sekali bukan ?
Inilah sebuah ekpressi cinta yang tidak ada kepalsuan di dalamnya. Pada zaman ini dimana cinta tak 'lebih dari kebohongan semata', Beliau mengenalkan apa itu cinta sejati. Cinta yang beliau bawa adalah sesuatu yang nyata lagi menyimpan makna. 

Sebuah Poin penting, Nabi Muhammad saw mampu memadukan peran seorang suami penyayang dengan peran Panglima perang nan garang.

Ketika sakit, saat pertemua dengan Sang Khaliq terasa tak berjarak, tak ada yang beliau pinta kepada istri-istrinya kecuali izin untuk tinggal di kediaman 'Aisyah, mengapa ? Agar beliau bisa melepas dunia ini dalam pelukan Aisyah. Inilah cinta, lebih besar dari ungkapan kata, lebih luas dari goresan pena.

Inilah sosok yang ingin menunjukkan kepada kita bahwa Islam bukan sekedar Agama dengan setumpukan hukum, kumpulan aturan tingkah laku atau sekedar undang-undang aqidah, tapi Islam juga agama cinta. Agama yang akan membawa kamu mengerti akan perempuan yang setia menemanimu, dia yang dengan senang hati menyertaimu bertahun-tahun, dia yang senantiasa memberikan yang terbaik untukmu