Sunday, May 29, 2016

Kekuatan Catatan


Kekuatan Catatan 
Oleh : Dewi Purwati

Tulisan ini bukanlah tentang seberapa bisa menulis. Tulisan ini bukan pula tentang keberhasilan menulis yang idealis karena tulisan ini masih minimalis. Jauh dari kata baik apalagi menarik. Yang saya sadari saya menangis, di zaman yang dilematis semua orang ingin serba praktis. Ironis, plagiarism mewabah. Merambah generasi atas bawah. Mana boleh generasi muda membaca tanpa bisa menulis? Mana boleh pula menulis tanpa boleh membaca? Tragis, miris, ingin menangis.
Bagi saya, tulisan ini bukan untuk membuat orang tertarik. Tapi usaha mau menjadi lebih baik. Bukan tulisan yang ingin dipuji, apalagi dihargai. Ini lebih dari sekedar sebuah usaha membangun kesadaran jiwa. Melejitkan potensi yang lama tak berdaya guna. Mengorek jiwa yang luput tak terjamah. Mencari sebuah epifani diri, dari kegandrungan menulis dan membaca.
Sejak lama saya suka aktivitas menulis dan membaca. Terhitung sejak duduk dibangku Sekolah Dasar kelas tiga. Saat awal pertama kalinya saya bisa membaca. Untuk kali pertama saya mengeja buku-buku dengan benar dan lancar. Saya menenggelamkan diri bersama dunia baru, menjadi kutu buku bersama teman baru yaitu buku. Buku-buku itu adalah buku cerita bobo dan putri nirwana.

Majalah Bobo salah satu bacaan unggulanku. Selain membaca juga berlatih berimajinasi bermain peran sendiri, ketawa haha hihi mengarang sambil berkhayal tentang tokoh yang ada didalam buku cerita. Ku hadirkan mereka dalam dunia saya. Saat tidak menyukai akhir alur ceritanya, saya rebah lalu saya rubah naskah.. Saya tulis ulang cerita itu dibuku lain. Saya ubah naskah sesuai sketsa saya. Sesuai versi khalayan saya. Jika megingat dulu itu, benar-benar lucu dan lugu. Saya berbakat pinter menjadi skrip writer sampai ceritanya jadi berputar-putar.
Membaca itu akan memuncullkan daya imajinasi. Iya, daya imajinasi akan tercipta sebagai upaya menuangkan kembali/merekonstruksi apa-apa yang diterima otak dengan kata-kata. Luar biasa. Kreativitas dan aktivitas yang sering muncul itu seperti mengarang, otak dapat leluasa dan bebas menciptakan kata yang bermakna.
Catatan adalah sebuah memo pengingat peristiwa. Peristiwa istimewa menaburkan ketentraman jiwa dan sumber bahagia. Peristiwa duka menawarkan pelajaran berharga. Istimewa ataupun duka samalah artinya sebuah peristiwa. Terlalu sayang bila hanya dikenang. Terlalu murah jika hanya disimpan dikening tanpa dituang. Catatan, adalah jendela anda mendekatkan diri pada aktivitas tulis dan baca.
Seperti yang terjadi, pada istri orang nomer satu di Paramaddina, Ibu omi gemar menulis kerena terbiasa membuat catatan. Catatan itu sederhana namun kaya makna. Kisah nyata tanpa rekayasa. Bukan motif apalagi fiktif belaka. Ini kisah hidup yang menghidupkan. Meski hanya berasal dari serpihan, catatan catatan itu kini menjadi lembaran.


Judul Buku
Hidupku Bersama Cak Nur “Catatan Omi Komaria-Madjid”
Penulis
Omi Komaria Madjid/Istri Nurcholish Madjid (Rektor Paramadina)
Penerbit
Nucholish Madjid Sosiety
Tahun
2015
Resensi
Membaca buku yang ditulis melalui catatan-catatan karya istri Rektor Paramadina ini amatlah menggugah jiwa khususnya dalam pengabadikan pejalanan yang pernah dilewati semasa hidup dengan orang-orang yang pernah ada dalam hidup. Isi buku tersebut benar-benar renyah seakan siapapun yang membaca sedang hadir menyaksikan kisah nyata di dunia cak nur dan bu omi. Rasanya kali ini saya sedang menyantap jagung manis yang benar-benar bergizi bagi peredaran otak untuk memunculkan ide dan gagasan dalam menulis catatan-catatan kehidupan.
Isi buku karya ibu Omi ini tergolong sederhana. Seluruh tulisannya menjelaskan tentang biografi dan perjalanan kehidupan dari awal pertemuan antara siti qamariyyah (omi komaria) dengan nurcholish madjid, pernikahan, proses berumah tangga, hingga tanda-tanda menjelang kewafatan cak nur. Kisah selama 56 tahun berjalan begitu sederhana dalam pembahasaannya.  Dapat saya katakan buku ini mampu mempengaruhi saya untuk menulis. Menulis sesuatu yang sederhana, menulis sesuatu yang kaya makna. Yaitu perjalanan hidup bersama seorang yang terpilih dan orang terdekat kita.
Melalui catatan-catatan pendek, bu omi dengan runtun bercerita tentang awal perjumpaan yang memang disengaja oleh Cak Nur. Nuasan-nuansa menulis terbangun seraya menggambarkan kejadian-demi kejadian yang terjadi.
Catatan pengguggah jiwa itu hadir sebagai perwakilan isi pikiran hati yang ingin diungkapkan. Dengan penyajian cerita yang tidak berat, sungguh kisah nyata itu berubah menjadi runtutan cerita yang dapat dipedomani hikmahnya dalam menjalani kehidupan.


Selain buku berjudul “Hidupku bersama Cak Nur” yang membangkitkan aktivitas menulis catatan-catatan. Buku Mengikat makna update karya Hernowo memberikan asupan ide yang lebih mendalam. Ada beberapa konsep aktivitas yang teradopsi dalam pola membaca dan menulis yang kemudian saya aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari yaitu buku sebagai makanan pokok bergizi dan ngemil.
Saya mencoba menerapkan teori pertama (1) buku sebagai makanan pokok bergizi. Saya analogikan bahwa kebutuhan makan dalam sehari ialah 3 kali makan (waktu pagi, siang, dan malam). Itu artinya makan adalah kebutuhan pokok untuk hidup. Tanpa makan manusia akan mati. Maka dengan kata lain rutinitas kebutuhan membaca adalah kebutuhan pokok. Awalnya saya hanya membaca 1 buku dalam sehari, itupun buku-buku ilmiah atau journal penelitian. Kali ini akan saya tingkatkan menjadi 3 kali waktu makan. Atau minimal dengan 3 buku dalam sehari.
Hari ini misalnya. Sebelum berangkat mengikuti seminar proposal ananda Desi Oktaviana. Di waktu pagi saya sajikan sepotong sandwish bernutrisi karya Omi Komaria yang berjudul “Hidupku bersama Cak Nur”. Saya sempatkan sarapan pagi dengan hidangan menu bergizi dari catatan-catatan singkat istri rektor Universitas Paramadina ini. Di buku tersebut menceritakan perjalanan kehidupan yang mula-mula diawali dengan kisah pertemuan beliau dengan sosok yang disebut dengan “Cak Nur” orang nomer satu di Paramadina. Dapat saya katakan, buku ini cocok untuk pecinta penulis catatan seperti saya. Pasalnya, catatan yang dibuat bu Omi ini bersumber dari kisah nyata yang kemudian dituangkan dalam tulisan. Bukan karangan fiksi. Sehingga, alur cerita yang ada didalamnya benar-benar nyata tanpa setting. Di sisi lain, sentuhan-sentuhan hikmah semasa hidup berlangsung dapat ditersalur benar dalam sanubari pembaca. Inilah yang saya sebut dengan kekuatan catatan. The Power Of Notes. Seketika pula saya menerapkan menulis setelah membaca buku tersebut.
Siang sekitar pukul 14.07 saat hendak makan siang dengan buku karya Hernowo. Sesegera mungkin saya menuliskan hal-hal yang menarik dan penting saya peroleh dari buku tersebut sebagai asupan otak.

Dalam buku Hernowo mengatakan bahwa untuk menjalankan kegiatan membaca dan menulis awalilah dengan kesenangan dan kepedulian terhadap diri sendiri. Artinya kehidupan yang kita jalani ini amat terlalu sayang jika tidak dipedulikan untuk anda tuliskan. Ini yang kemudian saya maksud bahwa kepedulian merekam hikmah terhadap diri sendiri adalah sumber dari kekuatan catatan.
Menurut hemat saya, kesenangan terhadap aktivitas membaca maupun menulis haruslah terbangun dahulu. Pertama, mula-mula membiasakan diri agar membaca dan menulis untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyak dan sebesar-besarnya dalam pengembangan diri. Apabila sudah senang menjalankan kegiatan membaca dan menulis secara maraton, kontinu, dan konsisten lalu menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi diri, bagikanlah pengetahuan dan pengalaman tersebut dalam menjalankan kegiatan membaca dan menulis yang hebat itu kepada orang lain.
Kedua, membiasakan membuat catatan. Ketika membuat tulisan dalam bentuk cacatan harian, catatan itu sungguh mulai memberikan banyak perhatian kepada diri Anda dan kepada apa yang terjadi di dalam hati anda. Apa yang ada dalam hati terkecil saya, yang paling rahasia, yang tersimpan di dalam diri maka tulislah hal-hal tersebut.

Yang terpenting dalam buku Hernowo menulis adalah memiliki kandungan kata mengikat. Mengikat disini artinya ialah sebuah kegiatan merekam, menyimpan dan mendokumentasikan. Catatan harian saya bersama rekan tim tentang therapi tertawa di Bali yang berjudul Balinesia ialah hasil merekam kejadian, menyimpan history, dan mendokumtasikan arsip-arsip berharga yang bertujuan menularkan energi-energi positif iqra’ dan uktub
Kebahagiaan sejati dari cacatan harianku saya dapat menulis secara sangat bebas. Kegiatan menulis yang saya lakukan berada dalam kendali mutlak saya. Di samping itu dengan menulis catatan saya dapat melibatkan diri secara penuh dan total. Saya juga dapat menjadi lebih dekat dengan diri saya sendiri. Semakin kerap saya menulis catatan semakin dekat pula jarak saya dengan diri saya. Saya juga dapat bertukar kabar, berdialog dan mengenal sisi-sisi pada diri saya yang tersembunyi yang selama ini saya tidak pedulikan dalam kesehariaan kehidupan saya. Lewat menulis, diri saya yang tidak sempat terjamah dan pedulikan itu, satu persatu bermunculan dan nampak lebih jelas.

Saturday, May 14, 2016

Merokok dapat Mengganggu ‘Aktifitas’ Anda di Tempat Tidur

Nikotin adalah vasokonstriktor. Artinya, itu dapat memperkecil pembuluh darah arteri anda. Dengan demikian, jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, kendali otak untuk merasakan kenikmatan akan terganggu.
Sebuah penelitan yang dipresentasikan dalam konferensi tahunan American Heart Association, dengan tema Pencegahan dan Epidemiologi Penyakit Kardiovaskular, mengemukakan bahwa pria yang mengonsumsi rokok lebih dari 20 batang per hari memiliki resiko disfungsi ereksi 60% lebih tinggi dibandingkan pria yang tidak pernah merokok. Bahkan, angka 15% dari pria perokok yang sudah mengalaminya lebih menunjukkan lagi bahaya rokok tersebut.

Merokok Dapat Mengganggu Istirahat Anda

Sebuah penelitian yang muncul dalam jurnal edisi Februari 2008 yang diterbitkan oleh American College of Chest Physicians (ACCP) mengungkapkan bahwa masa tidur nyenyak seorang perokok lebih sedikit daripada non-perokok.
Hal ini mungkin tampaknya tidak termasuk dalam bahaya rokok, tetapi kurangnya tidur yang ‘dalam’, atau nyenyak, dapat mempersingkat umur seseorang dalam jangka panjang.

Tulang yang Rapuh

Kepala bagian pembedahan ortopedi di Carolina Medical Center, Edward N. Hanley Jr., MD, menyelidiki bahaya rokok terhadap tulang. Dia mendapati bahwa 50% perokok akan mengalami nyeri punggung, dibandingkan dengan hanya 20% dari non-perokok.
Selain itu, nikotin juga dapat memperlambat kesembuhan setelah patah tulang dan menghambat fungsi esterogen. Bahaya rokok juga lebih nyata dengan adanya angka 2,3%- 3,3% hilangnya kepadatan tulang wanita yang menghisap 10 pak rokok per tahun.

Telinga Berdenging

Lagi-lagi, nikotin-lah biang keroknya. Karena memperlambat sirkulasi darah ke struktur telinga, nikotin dapat menyebabkan Tinnitus atau telinga berdenging. Dan, yang cukup mengkhawatirkan dari bahaya rokok adalah bahwa perokok memiliki resiko 70% lebih tinggi mengalami kehilangan pendengaran dibandingkan non-perokok.

Interaksi dengan Obat

Rokok dan pil KB adalah paduan sempurna yang dapat menyebabkan kematian. Jika dikonsumsi oleh seorang perokok, kontrasepsi oral dapat menyebabkan meningkatnya resiko penyumbatan pembuluh darah, serangan jantung, dan stroke.
Seorang wanita yang menghisap lebih dari 15 batang rokok per hari perlu ekstra hati-hati terhadap bahaya rokok yang satu ini. Resiko ini lebih tinggi lagi pada wanita berumur 35 tahun ke atas yang adalah perokok berat.

Resiko Psoriasis

Mengonsumsi rokok setiap hari ternyata dapat menimbulkan resiko psoriasis. Resiko ini lebih tinggi lagi jika si perokok mengonsumsi lebih dari 20 batang per hari.

Sulit Berhemat

Rata-rata, seorang perokok bisa menghabiskan Rp. 300-500 ribu setiap bulannya hanya untuk membeli rokok. Dengan semakin membumbungnya harga rokok setiap hari, tentu ini akan berbahaya bagi keuangan Anda.
Itu belum seberapa jika dihitung juga biaya perawatan kesehatan Anda akibat tidak kunjung berhenti merokok. Meski ini bukan bahaya rokok yang paling fatal, kalau boleh memilih, tentu tidak ada yang mau mengeluarkan biaya semacam itu.
Bagi Anda yang telah terlanjur merokok dan ingin membersihkan tubuh, ada beberapa makanan yang dianjurkan bagi Anda. Diet tersebut direkomendasikan untuk membantu menggantikan nutrien yang selama ini hilang akibat merokok. Di antaranya adalah jagung, coklat, nanas, pisang, dan buah Noni.
Jagung mengandung betacryptoxanthin. Ini bisa membantu melawan virus yang menyebabkan kanker paru-paru. Coklat diyakini mengandung zat-zat yang dapat sangat membantu memperlancar sirkulasi darah di tubuh.
Nanas, selain manis dan segar, dapat membersihkan nikotin dari tubuh sedikit demi sedikit. Pisang, yang kaya akan kalium, membantu peredaran oksigen dalam tubuh, terutama di otak

Berfikir Dewasa



Berfikir Dewasa 

Berfikir dewasa itu memang diperlukan dalam kehidupan sosial kita. Berfikir dewasa merupakan fase perkembangan psikologis yang harus dilalui manusia dalam menuju kematangan usia. Namun hal itu bukan berarti kedewasaan hanya dapat diraih pada usia dewasa. Sebab kedewasaan tidaklah mengenal usia, derajat, tahta, pfofesi dll. 

Mengapa? Menurut hemat saya dewasa itu bukanlah hanya sekedar tahap proses lagi, sudah pada tahap mampu menerima dirinya sendiri juga bahkan orang lain, menerima sifat-sifat negatif dan positif dirinya sendiri sekaligus cakap menempatkan posisi dirinya dan merespon dengan baik & benar setiap situasi hidup yang dihadapi, berfikir secara obyektif (bukan lagi subyektif), bukan bertindak atas dasar keinginan saya pribadi tetapi berdasarkan kepentingan umum yang tidak merugikan orang lain sehingga tujuan akhirnya tidak lain dan tidak bukan hanya kebahagiaan (hapinness), kemaslahatan dan keharmonisan tentunya.

Seperti yang saya definisikan diatas, berfikir dewasa tidaklah mengenal usia. Siapapun yang telah mampu mengintegrasikan cara berfikir, cara merespon, cara berbicara, cara bertingkah laku, cara memandang sesuatu obyektif, dan terutama cara menempatkan diri maka seseorang tersebut telah dikatakan berfikir dewasa.

Dari Hurlock “Psikologi Perkembangan” saya menyimpulkan bahwa perkembangan usia dewasa akan mempengaruhi cara berfikir seseorang. Sebagian manusia dewasa yang melampaui tahap perkembangan psikologinya dengan baik maka ia akan berhasil menjadi orang dewasa seutuhnya. Begitu pula sebaliknya, apabila sebagian orang dewasa gagal melampaui tahap perkembangan psikiloginya maka terdapat ketidaksesuaian. Sehingga tak jarang kita mendapati orang dewasa yang masih belum befikir dewasa, padahal usianya telah memasukki masa kematangan (misalnya 35 tahun).

Berfikir dewasa dibutuhkan dalam setiap lini kehidupan. Terlebih dalam urusan relationship (hubungan) dan frienship (persahabatan). Dalam ukuran relationship (hubungan) cakupunya amat luas, seperti hubungan antar warga negara, umat beragama, hubungan kekeluargaan dll. Terkhusus berfikir dewasa menjadi amat diperlukan dalam melihat perbedaan dan fenomena-fenomena yang kian hadir memecah belah ummat. Inilah efek posistif berfikir dewasa yang saya maksudkan, yang kemudian melahirkan sikap toleransi (merespon yang baik dan menempatkan diri dengan benar).

Begitu halnya dalam dunia persahabatan misalnya, berfikir dewasa dapat dilihat ketika sedang menghadapi sebuah masalah. Seseorang dikatakan dewasa akan memilih menyelesaikan masalah serta menjaga sikap dan tidak mengabaikannya. Semakin dewasa bersikap kesabaran secara tidak langsung menjadi bagian sisi kepribadian kita. Inilah efek posistif  berfikir dewasa yang kemudian melahirkan kesabaran (bertindak yang bijak dan benar). Saya sadar bahwa sebuah kemakluman serapi apapun suatu hubungan maupun persahabatan akan ada masa dimana hubungan itu akan berantakan. Disitulah Tuhan menguji kedewasaan kita.

Wednesday, May 4, 2016

Mahasiswa BKI Nobar Film Patch Adams

Selasa 2 Mei 2016 Mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga nobar alias “nonton bareng” film Patch Adam di gedung Teatrikal Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara nobar ini bukanlah acara nobar biasa. Film yang diputarkan pun juga bukan film biasa pula. Acara pemutaran film tersebut berjudul “Patch Adam”. Nobar Film tersebut sengaja dipersembahkan kepada mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga ini pada umumnya bertujuan memberikan pencerahan motivasi serta wawasan mahasiswa bagaimana seseorang membantu orang lain dengan cara yang berbeda. Khususnya dalam memberikan gambaran aplikatif terhadap teknik-teknik konseling. Meski film tersebut ranahnya cenderung kepada kedokteran, disisi lain film tersebut menyentuh peran psikologis yang kental. Ini menjadi hal yang dipertimbangkan penting bagi mahasiswa BKI dalam mengetahui cara –cara sederhana, istimewa, dan berbeda seperti apa yang mampu membantu meningkatkan kualitas psikologis seseorang dengan tepat.
Mungkin sebagian dari kita, tidak banyak mengetahui film berjudul Patch Adam ini, karena memang film ini adalah film lama yang dipublikasikan tahun 1998. Menurut beberapa literatur bacaan yang saya pelajari melalui film maupun buku Patch Adams. Film Patch Adams menceritakan kisah mahasiswa kedokteran bernama Hunter Adams yang diperankan oleh aktor kawakan Robin Williams. Dalam film itu dikisahkan Patch Adams mengalami depresi sehingga ia divonis terkena gangguan jiwa.
Saat dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Patch Adams belajar banyak dari pasien rumah sakit dan bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik untuk kesembuhan pasien. Ia melihat doktor yang melayani dan menyembuhkan di Rumah Sakit Jiwa tersebut sekedar melaksanakan pengobatan secara medis. Artinya seluruh aktivitas penyembuhan diandalkan oleh bahan-bahan kimiawi. Misalnya obat penenang, obat tidur, obat bius atau penahan rasa sakit. Adams yang mengalami gangguan terhadap depresinya yang membuat ia akhirnya bertemu dengan sekawan penderita gangguan jiwa. Mula-mula ia belajar apa yang sebenarnya dirasakan oleh salah satu penderita gangguan kejiwaan. Ia belajar mengerti bahwa yang dibutuhkan oleh pasien bukanlah obat, mereka butuh didengarkan. Mereka butuh mitra. Mereka butuh diikat inti jiwanya dengan cara yang unik. Keunikan itu terjadi pada kisah profesor matematika & industri Amerika Serikat yang mengalami “sindrom kejeniusan”. Akibat sindrom kejeniusan profesor tersebut ia menjadi gila akibat terlalu jenius. Sang profesor terlampu mendalami wilayah falsafah ilmu, hingga apa yang dipikirkannya bukan lagi yang orang biasa pikirkan hingga ia divonis gila. Adams seolah memberikan nafas baru dalam dunia penanganan pasien gangguan jiwa.

Ia bahkan bisa mengatasi trauma salah satu pasien yang sangat takut pada hewan-hewan kecil (kelelawar). Pasalnya pasien tiba-tiba teriak, ketakutan, mencakar-cakar, panik dan histeria. Bahkan tidak pernah mau ke kamar mandi karena trauma pada hewan tersebut. Melalui teknik role playing (bermain peran). Adams belajar menyelami peran sebagaimana ia trauma pada hewan kecil itu. Ia bergaya dan berperan seakan benar-benar menghadirkan secara nyata dan memperlihatkan cara mengusir ketakutan dalam dunia pada trauma tersebut. Dasyat bukan? Pengalaman-pengalaman ini membuat Patch Adams terinspirasi dan bertekad untuk dinyatakan sembuh agar bisa melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran demi bisa membantu orang lain yang sedang bermasalah kesehatannya. Meskipun usianya dan perawakannya terlihat sudah tidak sesuai sebagai mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran, namun Patch Adams sangat antusias dan selalu bersemangat dalam belajar. Terlebih lagi ternyata Adams termasuk mahasiswa jenius yang bisa dengan cepat memahami materi yang diberikan para dosen. Selain itu, Adams juga telah memiliki pemahaman tersendiri bahwa mengobati pasiens tidak cukup hanya dengan pendekatan medis, namun juga perlu pendekatan psikologis agar pasien merasa nyaman, kualitas hidupnya meningkat dan lebih berani dalam menghadapi segala kemungkinan dalam hidupnya. Adams berpendapat bahwa “A doctor’s mission shoud be not just to prevent death, but also to improve the quality of life”. Tujuan seorang dokter tidak hanya menyembuhkan pasien atau mencegah kematian, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kekritisan Adams sebagai mahasiswa kedokteran seringkali membuat dokter-dokter pengajar kebingungan. Salah satunya saat mengamati sang dokter yang sedang memeriksa pasien-pasien di rumah sakit. Dokter pengajar memberitahukan pada mahasiswa penyakit pasien dan tindakan-tindakan yang dilakukannya. Namun sang dokter tidak menyebut nama si pasien melainkan hanya nomor identitas pasien yang diberikan oleh Rumah Sakit. Saat dokter pengajar menawarkan adakah pertanyaan, Adams mengacungkan tangannya dan bertanya: “Siapa nama pasiennya?” “What???” Dokter pengajar tampak linglung lalu meminta Adams mengulangi pertanyaannya. Sang dokter pun bertanya pada perawat dan mencari nama sang pasien beberapa saat baru bisa menjawab pertanyaan Adams. Dari sini Adams ingin mengingatkan bahwa pasien tersebut adalah manusia yang punya nama dan harga diri, bagaimana dokter bisa berusaha optimal memberikan pelayanan demi kesembuhan pasien bila menyebut nama pasien pun tidak terpikirkan. Dokter Patch Adam memberikan pelayanan.
Pada kesempatan lain Adams melihat anak-anak yang sedang sakit tampak tidak bersemangat. Ia pun menyelinap dan berpura-pura sebagai dokter lalu mengajak anak-anak berkomunikasi, bercerita lucu dan bergaya layaknya badut dengan memakai hidung badut berwarna merah. Hal ini membuat anak-anak tertawa bahagia dan kembali ceria. Tindakan Adams pun mendapat dukungan dari rekan-rekannya terutama setelah Adams berhasil membujuk seorang pasien yang sedang dalam pengawasan temannya yang semula tidak mau makan dan minum obat, menjadi bersemangat lagi sehingga tidak lagi sulit untuk diberikan makanan dan obat. Meskipun mendapat dukungan dari teman-temannya dan kalangan perawat rumah sakit, namun tidak demikian dengan pengajar yang merupakan dokter-dokter senior, berpengalaman dan bergelar profesor.
Adams akhirnya disidang untuk memutuskan apakah ia akan tetap diijinkan kuliah ataukan di keluarkan (drop out/DO). Adam mengumpulkan teman-teman yang mendukungnya dan beberapa pasien yang kondisinya membaik bahkan sembuh berkat bantuannya. Patch Adams melakukan pembelaan diri dengan sangat baik dan tidak bisa dibantah oleh para dokter senior dan profesor yang tidak suka padanya.
Setelah lulus dan menjadi dokter, Adams dan teman-temannya yang seide mendirikan klinik “Gesundheit” untuk bisa melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan yang berbeda dari dokter-dokter dan rumah sakit lain pada umumnya. Pendekatannya pada kemanusiaan, komunikasi, empati namun tetap mengedepankan etika, profesionalisme dan kompetensi seorang dokter.
Klinik yang kemudian menjadi rumah sakit ini ternyata sukses besar dan menjadi buah bibir masyarakat karena pendekatan pelayanannya yang sangat memuaskan pasien. Dan yang amat menakjubkan rumah sakit Patch Adams saat ini masih ada. Hal ini membuat dokter-dokter lain tertarik untuk bergabung dan belajar metode yang diterapkan dokter Patch Adams dan rekan-rekannya. Para dokter yang ingin bergabung tersebut rela meninggalkan pekerjaannya yang sudah stabil di rumah sakit atau klinik terkenal. Saking banyaknya yang ingin bergabung, mereka harus bersabar antri di daftar tunggu menunggu giliran bergabung di Gesundheit. Gesundheti menjadi tempat perawatan favorit masyarakat dimana kesembuhan dan kualitas hidup bisa didapatkan secara bersama-sama karena dokter-dokter dan petugas kesehatannya mengerti bagaimana memberikan pelayanan yang manusiawi dan berempati.

Friday, February 26, 2016

Pengalaman KRS-an ala SIA

Pengalaman KRS-an ala SIA
Awal yang indah untuk tulisanku kali ini setelah off liburan. Akhirnya mulai menulis kembali pengalamanku. Sibuk lalu lalang mahasiswa tak terasa karena liburan, namun waktu cepat berlalu dan saya sendiri panik dengan nasib semesteranku. KRS-an. Tulisan kali ini akan lebih banyak curhat, ( jangan salah paham ke judul lagu SIA Furler ya.. ^_^ ) semoga berguna hitung-hitung tips buat adik-adik angkatan yang mau KRS-an.
Ini semua di awali pada tanggal 29 Januari 2016, hari di mana pengiputan KRS (Kartu Rancangan Study) mulai dibuka. Artinya ini untuk yang ke-5 kalinya pengalamanku input KRS selama menjadi mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setiap tahun saat penginputan KRS, sudah dipastikan seluruh mahasiswa bergerilya sejak pagi hingga semalaman suntuk begadang demi mendapatkan selayang jadwal KRS.
Selama menjadi mahasiswa aktif Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, jadwal penginputan KRS FDK selalu dihari pertama. Dan biasanya bersamaan dengan Fakultas Adab. Kebayang kan bagaimana sulitnya input KRS bareng sama Fakultas lain. Hmmmss ekstra sabar ...
Pagi itu saya terbangun dalam keadaan setengah sadar. Masih dalam awang-awang rasanya. Haedsetpun masih terpasang di kedua telinga. Rupanya saya lupa melepas headset karena terlalu hanyut mendengar lantunan shalawatan habib syech sebelum tidur semalam.
Tengah malam sekitar pukul 3.13 saya terbangun. Terkejut saat melihat jam dilayar Hp. Mindset otak saat itu bekerja mengingat-ingat tanggal, hari apa dan jam berapa ini?
Bergegas berdiri lalu melihat kalender. Ternyata hari ini tanggal input+revisi KRS.
“Sudah waktunya bergerilya“, dalam hatiku bergumam.
Tanpa menunda saya menyalakan laptop dan meraih modem diatas meja belajar. Sekejap saja saya telah berhasil mengubah pengaturan jaringan dan kemudian mengaktifkannya. Sesaat kemudian muncul tampilan “ON” yang artinya data telah siap digunakan untuk mengoprasikan internet. Ku tuju layar berikutnya dan menekan alamat web internet Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Klik klik klik ...... ku ketik sebuah laman yang akan menjadi perjuanganku kuliah untuk satu semester ke depan.
Kembali pada laptop dan laman akademikku (akademik.uin-suka.ac.id). Segera ku memasukkan nim dan paswordku agar dapat login mengakses laman tersebut. Ya rab….setelah buffering bererapa menit muncul tampilan berwarna merah dengan pernyataan “Maaf anda belum melunasi tagihan pembayaran SPP”
Hah? Belum melunasi tagihan pembayaran? Duh...kanjeng gusti kenapa bisa? Padahal saya sudah melunasi SPP semester ini. Ini pasti servernya eror lagi.
Di sudut kasur saya mendengar telpon genggamku berbunyi. Bunyi pesan sms, bbm, dan wa bersahutan. Tapi tidak begitu terhiraukan olehku, karena sangking sibuknya dengan laman KRS-an. Terus ku refresh laman tersebut. Sampai menyita seluruh perhatianku. Setiap direfresh 5 menit lamannya loading bahkan reload terus menerus. Agghhh.... sudah tiap tahun seperti ini. Servernya lagi-lagi terlalu sibuk. Bersabar lebih baik.
Alhamdulillah sampai 6 jam didepan laptop mata kuliah semester 6 terinput seluruhnya. Tidak sulit hanya butuh keahlian yang konsisten saat input.
Tips Buat Teman-teman lancar krs dari pengalaman pribadi dan teman-teman lainnya
1. Jangan pernah lupa buat ngecek mata kuliah ditawarkan dan bikin plan KRS
Agar input KRS tidak blank dan bingung mau ambil mata kuliah apa saja. Hal pertama buat planning mata kuliah apa saja yang akan diambil. Urgent. Sebab bisa jadi makul yang ditawarkan sampi puluhan mata kuliah. Biasanya, dalam penginputan KRS ada penawaran mata kuliah yaitu mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Selama ini FDK BKI Semester 1 masih paket dan diinput lewat jurusan. Tapi untuk semester 2 ke atas diinput secara pribadi (masing-masing mahasiswa). Untuk memudahkan buatlah list makul sebaiknya. Tulis daftar makul prioritas maksudnya daftar yang mempermudah buat nentuin makul apa yang harus diklik pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Perhitungkan jamnya agar tidak tabrakan. Syukur-sykur dapat dosen pengampu mata kuliah yang luar biasa ilmunya.
2. Akses SIA (Sistem Informasi Akademik) sejam sebelumnya (kira-kira), login, dan terus refresh halamannya kira-kira tiap 5 menit.
Saat jadwal jatah pengisian krs telah ditentukan. Segera persiapkan seluruhnya. Bagi yang tidak memiliki laptop pribadi, carilah warnet dengan akses internet speedy. Jangan lupa pilih paket 1,2,3 atau 4 pemakaian internet yang digunakan. Itu lebih meminimalisir budget ketimbang mengambil personal saat internetan yang terhitung boros.
Bagi yang punya laptop pribadi sebaiknya pakai modem, wifi kampus atau tethering HP dari data kartu yang paling oke aksesnya. Namun, selama ini warnet tetap jadi pilihan untuk input tercepat.
Setibanya di warnet, login ke laman akademik.uin-suka.ac.id setengah jam sebelum dimulai penginputan. Mengantisipasi warnet penuh dan pengisian data pribadi sebelum input krs. Kadang-kadang mahasiswa lupa mengisi pembaharuan data diri seusai pembanyaran di Bank. Yang akhirnya, memperhambat proses penginputan krs. Karena loading dan refresh halamannya kira-kira tiap 5 menit.
3. Jangan banyak membuka laman akademik lebih dari 3 tab.
Pengalaman pribadi saat isi krs saya hanya membuka 1 laman saja. Menunggu penuh konsisten laman tersebut tanpa membuka laman kedua, ketiga, keempat, kelima dll. Jadi fokus pada satu laman pada Google Chrome saja. Meski menunggu hampir 20 menit tapi dipastikan mata kuliah bisa terinput. Usahakan untuk tidak membuka dengan aplikasi internet lainnya misal membuka juga di Opera lalu membuka lagi bersamaan di Mozila. Karena itu justru membuat laman dapat logout sendiri saat loading maupun reload/refresh. Jadi, sebaiknya jangan banyak membuka laman SIA lebih dari 1. Sehingga server tidak terlalu sibuk dan segera memberi tindakan.
4. Jangan Panik dan Sabar
Tips yang ke empat ini tergolong penting banget. Serius. Sebisa mungkin jangan heboh, panik dan tergesa-gesa karena tidak bisa input. Konsultasikan pada pihak jurusan atau langsung ke PTIPD.
Kalau belum bisa input karena data kita yang lemot segera kirim mesengger kepada teman yang sudah untuk membantu input krs. Dan sebaliknya, jika kamu selesai input seyogyanya membantu yang lain input. Kuncinya sabar, menunggu dan tidak tergesa-gesa
5. Jangan ngeklik banyak mata kuliah sekaligus pas KRS.
Ini kemarin kejadian sama teman satu anak angkatan 2013 yang KRS bareng pas semester 5. Sebaiknya setelah masuk laman pengisian krs. Muncul pilihan mata kuliah. Klik lalu pilih satu mata kuliah. Tunggu reload dahulu. Jangan klik dua mata kuliah secara bersamaan.
Sepengetahuanku KRS FDK tiap kita klik 1 makul, halaman akan refresh dengan sendirinya. Kalau sukses, nanti muncul tulisan Mata Kuliah Berhasil Ditambahkan”. Sisa sks dan sks yang diambil yang ada di atas akan dilaporkan.
Kalau langsung borong ngeklik banyak-banyak, bisa jadi yang masuk yang diklik duluan atau malah ngak masuk sama sekali. Jadi kerja dua kali buat ngecek makul apa yang keambil barusan. Dan itu butuh reload laman berjam-jam.
6. Jangan lupa nge-print hasil KRSan.
Setelah dirasa telah input semua makul download atau print hasil krs. Untuk jaga-jaga pas dibuka keesokan harinya tiba-tiba apa yang sudah kita pilih tahu-tahu mengilang dari KRS. Sebagai bukti protes sambil menunjukan print out dari KRS Sementara. Itu akan membantu. Tapi pengalaman selama mengisi krs 5 kali di UIN, belum pernah dengar teman-teman mendapat masalah semacam ini.
Masalah yang banyak muncul umumnya, terkait kehabisan kuota kelas dan kehabisan waktu input (batas waktu) dan jaringan server yang lemot. Jadi disarankan untuk selalu print tiap KRS-an.