Saturday, April 4, 2015

Kemesraan Nabi bersama Aisyah

Pernah mendengar kisah ini ? kisah romantis nabi dengan Aisyah. Ya… kisah dimana pada suatu hari Baginda Rasullulah saw pulang dari perjalanan jihad, beliau pulang diiringi oleh para sahabat. Nampak di depan pintu gerbang kota madinah aisyah, isteri beliau, Sudah menunggu kedatangan beliau,… rasa rindu kepada Rasulullah saw sudah sangat terasa. Akhirnya, Rasulullah saw.tiba di kota madinah. Aisyah dengan suka cita menyambut kedatangan suami tercinta. Setibanya  Rasulullah saw.di rumah dan beristirahat melepas lelah, aisyah sibuk sibuk membuakan minum untuk sang suami. Lalu, minuman itu di sungguhkan kepada Rosulullah saw. beliau meminumnya dengan perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut.
Tiba-tiba aisyah berkata ”ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku, tapi mengapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Rasullulah diam, dan hendak melanjutkan meminum habis air di gelas itu.
Aisyah bertanya lagi. ”ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepada ku, tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Akhirnya, Rasulullah saw memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu. Aisyah meminum air itu dan iya langsung kagetdan memuntahkan air itu.ternyata air itu terasa asin bukan manis.aisyah baru sadar bahwa air minum yang di buatnya tercampur dengan garam,bukan gula. Aisyah langsung meminta maaf kepada Rasulullah.
itulah kemuliaan akhlak Rasulullah saw. beliau memaklumi kesalahan yang di lakukan istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah saw memberikan teladan bahwa akhlak yang mulia bisa di mulai dari lingkungan terdekat. Sebuah hadis menyatakan, ”orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya”.(
HR.TIRMIZI)
Hal yang dapat aku pelajari: Rasulullah melihat Aisyah minum dari sebuah gelas, Beliau pun berusaha untuk minum dari sisi gelas yang sama. Romantis sekali bukan ?
Inilah sebuah ekpressi cinta yang tidak ada kepalsuan di dalamnya. Pada zaman ini dimana cinta tak 'lebih dari kebohongan semata', Beliau mengenalkan apa itu cinta sejati. Cinta yang beliau bawa adalah sesuatu yang nyata lagi menyimpan makna. 

Sebuah Poin penting, Nabi Muhammad saw mampu memadukan peran seorang suami penyayang dengan peran Panglima perang nan garang.

Ketika sakit, saat pertemua dengan Sang Khaliq terasa tak berjarak, tak ada yang beliau pinta kepada istri-istrinya kecuali izin untuk tinggal di kediaman 'Aisyah, mengapa ? Agar beliau bisa melepas dunia ini dalam pelukan Aisyah. Inilah cinta, lebih besar dari ungkapan kata, lebih luas dari goresan pena.

Inilah sosok yang ingin menunjukkan kepada kita bahwa Islam bukan sekedar Agama dengan setumpukan hukum, kumpulan aturan tingkah laku atau sekedar undang-undang aqidah, tapi Islam juga agama cinta. Agama yang akan membawa kamu mengerti akan perempuan yang setia menemanimu, dia yang dengan senang hati menyertaimu bertahun-tahun, dia yang senantiasa memberikan yang terbaik untukmu

1 comment: