Jejak Rekam Kesuksesan Wirausaha Warung Makan JFC
Oleh : Dewi Purwati
Oleh : Dewi Purwati
Pengertian Entrepreuneur
Menurut Kamus Besar Indonesia Berwirausaha berasal dari kata serapan
bahasa inggris (entrepreneurship) atau wirausaha yaitu proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Menurut Drs Joko Untoro dalam bukunya yang berjudul Kewirausahaan
menjabarkan bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan suatu
upaya-upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang atas dasar
kemampuan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki sehingga dapat
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Berwirausaha dalam pengertian diatas artinya memiliki adanya suatu
keberanian terlebih dahulu dalam melakukan suatu usaha. Modal keberanian ini
menjadi tolak ukur kita konsekuensi dengan apa yang kita jalani. Dengan
keberanian timbullah totalitas melakukan usaha sungguh-sungguh. Keberanian
tidak takut gagal akan laba dan rugi dalam beusaha guna memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup yang. Akan tetapi semua usaha tersebut berdasarkan
pada kemampuan individu dengan cara memanfaatkan segala pikiran, tenaga, harta,
dan lain-lain yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan juga untuk orang lain.
Menurut Pak Joko salah satu pemilik warung makan JFC. Berwirausaha
adalah usaha kanggo nyiptake samubarang sing anyar lan beda ngguna kanggo
awak dhewe lan wong liya guna ngebaki kebutuhan urip
Dalam terjemahkan bahasa Indonesia adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang berguna bagi diri sendiri dan
orang lain dalam memenuhi kebutuhan kebtuhan hidup.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan. Kemampuan ini
merupakan suatu kelebihan yang patut kita syukuri. Dengan kemampuan kita dapat
melakukan sesuatu. Apapun sesuatu yang diinginkan akan mudah tercipta dengan
kemampuan yang dimiliki. Dengan kemampuan pula kita dapat berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutahan hidup. Yang mana terus menambah seakan tidak pernah habis.
Untuk itu kemampuan tersebut penting diarahkan kedalam sisi positif yang mana kemampuan
tersebut mampu bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan kita. Disamping memenuhi
kebutuhan pribadi juga memberikan manfaat kepada orang lain melalui kemampuan tersebut.
Kemampuan rahasia yang dimiliki oleh pak Joko terletak pada
jemari-jemari tangannya yang mengolah racikan resep-resep makanan yang banyak
digandrungi penikmat mahasiswa. Makanan yang lengkap dengan menu-menu handal
ini siap memanjakan perut para penikmat.
Profil Pak Joko JFC
Beliau kelahiran asli Yogyakarta tulen, yang beralamat rumah di
Sapen Gk 1 Rt 025 Rw 08 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta. Usia beliau 40
tahun dan sudah menikah. Berawal dari pernikahan dengan isrtinya inilah usaha
warung makan JFC dibangun dan dirintis dengan penuh perjuangan demi memenuhi
kebutuhan kebutuhan hidup yang tak pernah habis.
Jejak Rekam Warung makan JFC.
Awal warung makan ini hanya satu gerobak. Berawal dari satu gerobak
inilah pak Joko mengawali usaha menjual ayam friend chiken. Ayam friend chiken
adalah ayam potong yang dibalut dengan tepung lalu kemudian digoreng garing
sehingga renyak diluar lumat, empuk, garing, kremes saat digigit. Tak salah
jika usaha pak Joko ini mendapat sebutan ayam goreng renyak enak yang elit,
gempar, tenar di kala tahun 2000 saat KFC datang mewarnai lidah para penjajan
makanan. Sehingga akibat rasanya melebihi KFC orang-orang kemudian memanggil
warung pak Joko dengan sebutan JFC yang artinya adalah “Joko Friend Chiken”.
Dari sinilah sebutan itu mulai dikenal oleh para penikmat dan pecandu ckiken
kremes ala pak Joko.
Berangkat dari berwirausaha fried chiken yang sederhana, usaha pak
Joko dalam membangun dunia usaha di bidang kuliner ini sangat berkembang pesat.
Seakan setiap orang yang mampir ke warung tersebut tak pernah sepi. Mulailah
pak Joko berinovasi.
Friend Chiken adalah istilah makanan yang serupa dengan Kenthuki,
yang mana dikonsumsi biasa dengan saos. Namun berbeda halnya dengan Friend
Chiken ala Pak Joko tersebut, Friend Chiken ini tidak dibalut saos biasa namun balado pedas huhah,
sehingga terlihat bagaikan roket cabai yang siap menggoyang lidah. Friend
Chiken ini sangat cocok bagi orang yang cinta akan makanan super pedas dan hot.
Inovasi ini tak berhenti disini, selain menjual friend chiken pak
Joko juga menjual “ayam panggang endes”. Pembaca tentu penasaran bila mendengar
kata tersebut, lalu kemudian bertanya maknanya. Endes ialah labeling yang
diberikan dari para pecinta ayam panggangnya pak Joko yang memiliki arti ”Enak
tur Pedes”. Karena ayam panggang pak Joko tersebut benar-benar memanjakan
lidah. Rasanya meresap sampai ketulang-tulangnya, daging ayam yang empuk, gurih,
teksturnya lembut, pokoknya endes.
Kiat-kiat sukses Pak Joko
Menurut pak Joko sesuai dengan pepatah orang jawa 'Tuna Satak
Bathi Sanak'. Wong dagang iku rugi satus ora popo asal untung enthuk
sedulur akeh.
Setelah pernyataan tersebut. Penulis mulai mencari makna dari
pepatah jawa tersebut. “Tuna Satak Bathi Sanak”. Secara harfiah makna
tersebut adalah Rugi Seratus (Bahasa Kawi. Satak = Seratus) Beruntung
(dapat) saudara. Maksudnya, rugi uang seratus tidak apa-apa asalkan beruntung
mendapat saudara.
Dengan Pepatah ini, Pak Joko menunjukkan pandangan hidup yang khas
dalam berwirausaha. Sekalipun tujuan utama berwirausaha adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, namun yang lebih utama di atas keuntungan itu
adalah paseduluran atau persaudaraan. Bagi sebagian orang, pepatah 'Tuna Satak
Bathi Sanak' sering digunakan sebagai lips service alias basa-basi dalam
berniaga terutama untuk mencari pelanggan. Jika pedagang etnis Tionghoa
memiliki prinsip 'pembeli adalah raja", maka pedagang Jawa dengan pepatah
'tuna satak bathi sanak' memiliki prinsip 'pembeli adalah saudara' di mana
dengan prinsip itu pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman dalam membeli
karena tidak akan dirugikan oleh saudara sendiri. Sementara bagi sebagian yang
lain, pepatah 'Tuna Satak Bathi Sanak" benar-benar dimaknai bahwa
mendapat saudara atau teman sebagai pilihan utama daripada sekadar
memperoleh keuntungan material berupa uang.
Akibat pepatah “Tuna Satak Bathi Sanak”, dalam kegiatan berdagang
ditandai ciri memberi tambahan (imbuh) kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
banyak. Tidak jarang, pembeli yang uangnya kurang dipersilahkan membawa dulu
barang dagangan yang dibeli dengan kekurangan dibayar belakangan. Yang paling
sering terjadi, konsumen seringkali membeli barang dengan cara menghutang
(ngebon utawi ngutang). Cara pedagang Jawa yang memegang pepatah 'Tuna Satak
Bathi Sanal' ini, berbeda sekali dengan sistem perdagangan global yang tidak
manusiawi. Pepatah “Tuna Satak Bathi Sanak ini” juga menjadikan suasana
pedagang terasa akrab kepada pelanggannya.
bersambung..... ^_^
bersambung..... ^_^
No comments:
Post a Comment