Adab Tidur Dalam Islam
Oleh : Ukhty Dewi Purwati
Para pembaca yang budiman, sesungguhnya tidur menghabiskan sepertiga
dari umur seseorang jika ia tidur dalam sehari semalam delapan jam. Jika
dia mampu mengikuti tauladan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tidur, maka sesungguhnya waktu yang panjang tersebut akan bernilai ibadah dan Allah Subhanahu wa Ta’ala
akan memberikan balasan yang baik atas amalannya. Seorang yang pandai
adalah seorang yang mampu menjadikan kebiasaannya bernilai ibadah.
Makhluk manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT setelah malaikat dan
Iblis atau bangsa jin. Manusia dianugerahi akal dan nafsu. Sebagai
manusia kita seharusnya pandai menggabungkan keduanya menjadi suatu
perkara yang mulia terhadap sang pencipta. Baik itu dari segi perbuatan,
ucapan, dan kata hati sekali pun.
Setiap sudut kehidupan di muka bumi ini tentunya memiliki aturan dan adab atau tata cara yang baik dalam melakukan sesuatu. Terutama bagi umat Islam, begitu banyak pesan Rasulullah SAW tentang tata cara yang baik dalam melakukan segala hal. Salah satunya seperti adab sebelum tidur yang harus kita laksanakan sesuai dengan yang diajarkan atau disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Berikut Adab Sebelum Tidur Dalam Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW :
Merenungkan Diri Sebelum Tidur
Merenung sejenak atau
muhasabah sesaat sebelum tidur sangat dianjurkan sekali bagi setiap
insan muslim. Menilai segala perbuatan yang telah kita jalani sehari
penuh. Lalu jika kita dapatkan perbuatan yang baik maka hendaknya kita
memuji kepada Allah SWT dan jika kita mendapatkan perbuatan tidak baik
maka hendaknya kita segera memohon ampunan-Nya dan kembali bertobat
kepada-Nya.
Berwudhu Sebelum Tidur
Sebaiknya sebelum kita tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana Sabda Nabi, Dari Al Bara` bin ‘Azib ra, Dia berkata : “Rasulullah
SAW berkata kepadaku : Apabila engkau hendak mendatangi tempat
pembaringanmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat.
Kemudian berbaringlah pada sisi tubuhmu yang sebelah kanan, lalu
ucapkanlah: “Wahai Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, menyerahkan
urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh
rasa harap dan cemas terhadap-Mu. Tiada tempat bersandar dan tiada
tempat menyelamatkan diri melainkan hanya kepada-Mu. Aku beriman
terhadap kitab-Mu yang Engkau turunkan dan (beriman) terhadap Nabi-Mu
yang engkau utus”. Jika engkau meninggal (dalam keadaan demikian pada
malam itu), maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa
ini sebagai sesuatu yang paling akhir engkau ucapkan”. (HR Al Bukhari :6311 dan Muslim : 2710)
Membersihkan Tempat Pembaringan Sebelum Hendak Tidur
Sebelum naik ke tempat
pembaringan, hendaknya mengibaskan kain ke atas kasur untuk membersihkan
kotoran yang mungkin ada di kasur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
SAW : “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah
mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain
tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang
terjadi sepeninggalnya tadi”. (HR. Al Bukhari : 6320, Muslim : 2714, At-Tirmidzi : 3401 dan Abu Dawud : 5050).
Berdzikir Sebelum Tidur
Dzikir sebelum tidur
adalah dengan bertasbih tiga puluh tiga kali (30 X), bertahmid tiga
puluh tiga kali (30 X), dan bertakbir tiga puluh empat kali (34 X),
sehingga jumlahnya menjadi genap seratus. Sabda Nabi SAW dari Ali bin
Abi Thalib ra, bahwasanya Rasulullah SAW berkata kepada Ali dan
Fathimah radhiallahu ‘anhuma : “Apabila kalian berada di pembaringan
kalian, maka bertakbirlah kepada Allah tiga puluh empat kali,
bertahmidlah tiga puluh tiga kali, dan bertasbihlah tiga puluh tiga
kali”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Melakukan Gerakan Nafts atau Gerakan seperti meludah
Melakukan nafts atau
gerakan seperti meludah tapi tanpa mengeluarkan ludah atau air liur pada
kedua telapak tangan, lalu membaca surat Al-Ikhlash, surat Al-Falaq,
dan surat An-Naas, lalu mengusapkan kedua telapak tangan ke
bagian-bagian tubuh yang mudah dijangkau, seperti kepala, wajah, tangan,
kaki, dan tubuh bagian depan lainnya. Hal ini diulangi sebanyak tiga
kali.
Sabda Nabi SAW dari Aisyah ra, dia berkata : “Bahwasanya Nabi SAW apabila hendak berbaring di kasurnya setiap malam, mengapitkan kedua telapak tangannya, kemudian melakukan nafts pada kedua telapak tangannya, kemudian membaca padanya “qul huwallahu ahad”, “qul a’udzu birabbil falaq”, dan “qul a’udzu birabbin naas”. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya pada jasadnya semampunya, dimulai dari kepala, lalu wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali”. (HR. Bukhari : 5017)
Sabda Nabi SAW dari Aisyah ra, dia berkata : “Bahwasanya Nabi SAW apabila hendak berbaring di kasurnya setiap malam, mengapitkan kedua telapak tangannya, kemudian melakukan nafts pada kedua telapak tangannya, kemudian membaca padanya “qul huwallahu ahad”, “qul a’udzu birabbil falaq”, dan “qul a’udzu birabbin naas”. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya pada jasadnya semampunya, dimulai dari kepala, lalu wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali”. (HR. Bukhari : 5017)
Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah
SAW menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang
datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan,
“Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah SAW“. Lalu Abu
Hurairah ra menceritakan suatu hadist berkenaan masalah ini. Selanjutnya
orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring
di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu
selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu
sampai pagi“. Maka Nabi SAW bersabda, “Benar apa yang dikatakannya
padahal dia itu pendusta. Dia itu setan“. (HR. Bukhari : 3275)
Membaca 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
Dari Abu Mas’ud ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al-Baqarah dalam satu malam, maka itu telah mencukupi baginya”.
(HR. Bukhari dan Muslim). Maksud dari perkataan “telah mencukupi
baginya” adalah melindunginya dari berbagai kejelekan dan hal-hal yang
tidak disukai.
Membaca Doa Sebelum Tidur
Dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila
Nabi SAW hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa
ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup). “Dan apabila
bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da
maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat
kembali)”. (HR. Bukhari :6324)
Tidur Dengan Posisi Tubuh Miring ke Sebelah Kanan
Sabda Rasulullah SAW: “Berbaringlah
di atas rusuk sebelah kananmu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Sabda Nabi
Muhammad SAW lainnya : “Rasulullah SAW apabila tidur meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya”. (HR. Abu Dawud : 5045, At Tirmidzi : 3395, Ibnu Majah : 3877 dan Ibnu Hibban : 2350).
Larangan Ketika Saat Tidur
- Tidur Tengkurap atau Telungkup, Hadist Ya’isy bin Thakhfah bin Qais Al Ghifari dari ayahnya, dia berkata: “Ketika aku sedang berbaring di atas perutku di masjid di waktu sahur, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menggerakkanku dengan kakinya sambil berkata: “Sesungguhnya ini adalah (posisi) berbaring yang dibenci Allah.”Lantas aku melihat, ternyata Rasulullah SAW”. (HR Abu Daud : 5040). Di dalam riwayat Ibnu Majah: “Mengapa engkau tidur seperti ini, tidur yang tidak disukai atau dibenci oleh Allah”. (HR Ibnu Majah : 3723).
- Makruh Tidur di atas Atap, Karena di dalam hadist yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi SAW telah bersabda : “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya". (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
- Tidur Dalam Keadaan Telanjang, Pada saat tidur tidak boleh telanjang berdasarkan hadist berikut : “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).
- Dilarang Tidur Satu Selimut Walaupun Sesama Jenis, Laki-Laki dengan Laki-Laki atau Wanita dengan Wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadist berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).
No comments:
Post a Comment